Palembang, 12 Agustus 2025. Bertempat di ruang rapat Prodi Sanitasi Palembang, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palembang menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Akreditasi Program Studi Sanitasi. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan persiapan menghadapi akreditasi yang akan datang.

Hadir secara daring sebagai asesor dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Rico Januar Sitorus, SKM., M.Kes (Epid), dosen dan pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Sriwijaya, Palembang, yang telah berpengalaman luas dalam penilaian akreditasi perguruan tinggi. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid menggabungkan tatap muka langsung di kampus dengan partisipasi daring untuk memastikan kelancaran proses dan jangkauan peserta yang lebih luas.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang (Bapak Muhamad Taswin, Apt., M.M., M.Kes.), dimotori oleh Wakil Direktur I (Ibu Diah Navianti, S.Pd., M.Kes.), yang didukung oleh Kepala Pusat Penjaminan Mutu (Ibu Intan Kumalasari, S.S.T., M.K.M.) beserta pengelolanya serta didampingi oleh Wakil Direktur II (Ibu Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.), Wakil Direktur III (Bapak Lukman, S.Kep., Ners., M.M., M.Kep.), Kasubag ADAK (Bapak Oktavianus BTH, S.K.M., M.M.), Kasubag Adum (Ibu Veratiwi, S.S.T., M.Keb.), Ketua SPI (Ibu Muhliza Veronika,M.H.), para Kepala Pusat, Kepala Unit dan tim pengelola dari UPPS. Yang lebih berperan penting dalam hal ini adalah Ketua Prodi Sanitasi (Bapak Kamsul, S.S.T., M.Kes.) yang didampingi oleh Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan (Bapak Dr. Pitri Noviadi, S.Pd., M.Kes.) beserta para tim pendukungnya di jajaran Prodi Sanitasi Program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang.

Sambutan Direktur : Dorongan untuk Mutu dan Kolaborasi

Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh sivitas akademika yang telah berperan aktif dalam mempersiapkan kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa akreditasi bukan
hanya menjadi syarat administratif, melainkan cerminan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

Monitoring dan evaluasi ini adalah kesempatan untuk melihat di mana posisi kita saat ini, sekaligus menyusun langkah perbaikan yang lebih terarah. Keberhasilan akreditasi bukanlah hasil kerja satu orang, melainkan sinergi seluruh komponen yang ada di kampus ini,” ujar beliau.

Direktur juga mengajak seluruh tim untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana belajar dan memperkuat budaya mutu. “Harapan kita, Prodi Sanitasi tidak hanya unggul dalam penilaian dokumen, tetapi juga dalam implementasi pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” tambahnya.

Arahan Asesor: Monitoring Evaluasi Akreditasi sebagai Evaluasi Diri

Dalam sesi berikutnya, Prof. Dr. Rico Januar Sitorus, SKM., M.Kes (Epid), memberikan pengarahan kepada seluruh peserta. Beliau menekankan bahwa proses monitoring evaluasi akreditasi hendaknya dilihat sebagai sarana evaluasi diri yang jujur dan komprehensif.

Akreditasi yang berkualitas bukan hanya tentang memenuhi borang atau dokumen. Lebih dari itu, ia menjadi cermin sejauh mana kita telah memenuhi kebutuhan mahasiswa, masyarakat, dan dunia kerja. Dengan evaluasi yang objektif, kita bisa mengidentifikasi kekuatan yang harus dipertahankan, serta kelemahan yang harus segera dibenahi,” jelasnya.

Beliau juga mengapresiasi kesiapan awal tim Prodi Sanitasi dalam menyiapkan dokumen dan bukti pendukung, serta mendorong agar rekomendasi hasil Monev dapat segera ditindaklanjuti.

Paparan Ketua Prodi Sanitasi: Capaian dan Tantangan

Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan Ketua Prodi Sanitasi yang mempresentasikan capaian kinerja, strategi pengembangan, serta rencana tindak lanjut. Dalam paparannya, Ketua Prodi memaparkan beberapa poin penting :

  • Capaian akademik: peningkatan jumlah lulusan tepat waktu, prestasi mahasiswa di tingkat nasional, serta peningkatan publikasi ilmiah dosen.
  • Pengembangan kurikulum: penyesuaian dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan tuntutan dunia kerja terkini.
  • Sarana dan prasarana: pengadaan serta pemeliharaan fasilitas laboratorium sanitasi yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran.
  • Kerja sama eksternal: kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta, dan organisasi profesi untuk mendukung kegiatan praktik lapangan dan penelitian terapan.

Ketua Prodi juga menyampaikan tantangan yang dihadapi, termasuk kebutuhan peningkatan kompetensi dosen di bidang teknologi terbaru, penguatan sistem penjaminan mutu internal, serta perluasan jejaring kerja sama.

Diskusi dan Rekomendasi

Sesi diskusi antara asesor dan tim monev akreditasi berlangsung interaktif. Berbagai masukan dan saran disampaikan, mulai dari penguatan dokumentasi, peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian, hingga strategi publikasi ilmiah yang lebih masif.

Di akhir kegiatan, asesor memberikan apresiasi atas suasana kerja sama yang solid dan kesiapan tim. Beliau menegaskan bahwa dengan komitmen bersama, Prodi Sanitasi akan mampu mencapai peringkat akreditasi yang membanggakan.

Penutup

Kegiatan Monev akreditasi Prodi Sanitasi ini menjadi momentum penting bagi Poltekkes Kemenkes Palembang untuk melakukan evaluasi menyeluruh, memperkuat keunggulan, dan menyiapkan langkah perbaikan berkelanjutan. Dengan dukungan pimpinan, dosen, tendik, dan mahasiswa, diharapkan Prodi Sanitasi dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.

 

 

Leave a Comment